Present Containing Books Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek

Title:Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek
Author:Djenar Maesa Ayu
Book Format:Paperback
Book Edition:Deluxe Edition
Pages:Pages: 128 pages
Published:November 2012 by Gramedia Pustaka Utama (first published January 2006)
Categories:Fiction. Asian Literature. Indonesian Literature. Short Stories
Books Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek  Download Free Online
Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek Paperback | Pages: 128 pages
Rating: 3.4 | 826 Users | 80 Reviews

Narration In Pursuance Of Books Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek

Buku kumpulan cerpen ini diluncurkan berbarengan dengan perayaan ulang tahun penulisnya, Djenar Maesa Ayu, 14 Januari 2006 di Dharmawangsa Square, Jakarta. Dimeriahkan oleh grup band Gigi, acara peluncuran buku ini bagai pesta. Tamu undangan yang terdiri dari para pesohor sahabat Djenar, gelas-gelas anggur beradu berdentingan saat toast, batang-batang cerutu yang dinyalakan, bir, musik, aneka snack lezat. Semua demi memanjakan dan menyenangkan para hadirin malam itu. Sementara sang empunya gawe, seperti biasa dan selalu, tampil cantik dalam balutan busana malam nan seksi dengan model backless (punggung terbuka) tampak menebar senyum indahnya ke seluruh ruangan sambil menyalami para tamunya satu demi satu *)

Perhelatan bergaya kota besar, seperti ingin mengejawantahkan ke dunia real cerpen-cerpen yang terkandung dalam buku yang diluncurkan malam itu : cerpen-cerpen dengan setting kota besar termutakhir.

Tak ada yang kelihatan baru dari kedua belas karya Djenar ini; baik dalam pemilihan tema mau pun gaya penulisan. Masih tetap Djenar yang sama dengan Djenar yang menulis Nayla dan Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) Tak beranjak jauh dari perselingkuhan, seks, dan -maaf - selangkangan. Pun penokohannya, tetap setia pada para perempuan kota yang menderita karena suami atau kekasih tak setia, perempuan (istri/anak) korban kekerasan domestik, anak perempuan produk keluarga tak harmonis, atau lesbianisme/homoseksual.

Tadinya saya sempat berharap akan menemukan sesuatu yang baru dari Djenar di buku ini. Setidaknya, baru dalam soal tema. Tetapi rupanya Djenar masih betah bermain-main di seputar kelamin dan kehidupan kota besar dengan problem yang 'itu-itu' saja. Apakah Djenar memang hendak mengukuhkan dan memberi stempel dirinya sebagai penulis spesialis (urusan) seks dan kelamin? Atau memang ia tak mampu keluar dari citra tersebut?

Cewek yang juga kolumnis tetap di majalah Matra ini, tetap tampil dengan gaya penulisan yang blak-blakan, cuek, ringan, dan terkadang agak sinis. Oleh sebab ia merupakan manusia produk kota besar, maka yang ditulisnya adalah persoalan-persoalan kota yang diakrabinya sehari-hari, siang dan malam, di jantung-jantungnya : kafe, club, bar, diskotik, mal, hotel..Yang berbeda dari buku-buku sebelumnya adalah ia melengkapinya dengan ilustrasi lukisan-lukisan karyanya. Sesungguhnya, ia perempuan dengan multibakat.

Perkara blak-blakan ini ada juga para pembacanya yang memaknainya sebagai "jujur". Entah maksudnya jujur karena Djenar menulis dengan bahasa apa adanya, tidak munafik atau jujur dalam pengertian tulisan-tulisannya (cerpen atau pun novel) menggambarkan kehidupan dan karakter ia yang sesungguhnya. Ya, boleh-boleh saja sih 'kejujuran' itu tetap dipertahankan, selama ia bisa berkisah dengan tema beragam, tidak malah jadi monoton seperti yang terjadi kini.

Buku berjudul Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek ini merupakan buku Djenar keempat setelah Mereka Bilang, Saya Monyet!, Jangan Main-main (dengan Kelaminmu), dan Nayla.

*) Berdasarkan cerita Kurnia Effendi yang turut menghadiri acara peluncuran buku ini.


Specify Books To Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek

Original Title: Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek ISBN13 9789792289930
Edition Language: Indonesian URL http://www.gramediapustakautama.com/buku-detail/86371/Cerita-Pendek-Tentang-Cerita-Cinta-Pendek


Rating Containing Books Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek
Ratings: 3.4 From 826 Users | 80 Reviews

Critique Containing Books Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek
Masih soal seks, masih soal sperma yang muncrat, soal benda yang lengket di selangkangan, dan soal perempuan yang seolah-olah menjadi korban seks namun tetap saja ia mau melakukannya. Masih sama dengan keempat bukunya yang lain yang saya baca. Uft! Dan masih sama juga, hal yang paling menarik di kumcer ini adalah kepiawaian Djenar menuliskan kalimat yang padu, serta pemilihan diksi yang hampir sering seirama. Membuat saya terus menunggu-nunggu kata apalagi yang ada di ujung kalimat setelahnya.

I always love Djenar Maesa Ayu. How she bring the story that actually really pathetic and bitter but yes, it's realistic. This book is actually remind me of the reflection of human being who trying completely naked to understanding themselves. And yes, I love love the unhappy ending..

agak membingungkan untuk saya yang kurang akrab dengan karya sastra, cerita di dalamnya mengahruskan kita berpikir ketika membacanya...bagus...

Bukan vulgar tetapi mencoba menjelaskan bahwa ada juga realitas seperti itu di Indonesia.

Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek berisi 16 cerita pendek yang mengangkat cerita cinta yang tidak biasa, full of surprise pada endingnya, dan sangat "Djenar" sekali. Membaca buku ini membuat saya harus menjadi teliti pada setiap kata maupun kalimat yang terkandung di dalamnya karna setiap kata ataupun kalimat tersebut memiliki makna dan "rasa" yang menciptakan ruh untuk tiap-tiap cerita pendeknya.Seperti dalam novelnya yang lain ( Nayla, 1 Perempuan 14 Laki-laki, Jangan main-main dengan

yah lumayanlah...kumpulan cerpen gitu...

Buku kumpulan cerpen ini diluncurkan berbarengan dengan perayaan ulang tahun penulisnya, Djenar Maesa Ayu, 14 Januari 2006 di Dharmawangsa Square, Jakarta. Dimeriahkan oleh grup band Gigi, acara peluncuran buku ini bagai pesta. Tamu undangan yang terdiri dari para pesohor sahabat Djenar, gelas-gelas anggur beradu berdentingan saat toast, batang-batang cerutu yang dinyalakan, bir, musik, aneka snack lezat. Semua demi memanjakan dan menyenangkan para hadirin malam itu. Sementara sang empunya gawe,